Rapinzul

Farijihan Putri
2 min readJul 2, 2022

--

Kau mengajukan pertanyaan yang sia-sia

Iblis itu telah merenggut jiwa teman kecilmu

Atau justru manusia di desa ini?

Sudahlah!

Aku tak bisa mengambil kesimpulan

Biar kuceritakan saja

Tapi kuharap kau tak akan menyesal.

1.

Mereka memanggilnya anak iblis

Sebentar, siapa namanya?

Atau dia memang tak bernama?

“Rapinzul”

Ah, ya! Sekarang aku ingat nama

yang kau berikan padanya.

Rambut merah berdiri tegak

seperti orang disengat listrik

Kulit wajah dan tubuh berwarna kemerahan

Mata agak juling tanpa batang hidung

Bagian ini kau pasti mengingatnya.

2.

Ibunya gantung diri di pohon besar depan gubuk

tepat setelah melahirkannya

Kau tahu apa yang lebih menyakitkan untuk dia?

Wanita itu menyebut Rapinzul sebagai anak iblis,

dia tidak diakui sebagai anak manusia.

Lantas orang-orang mulai mengutuk

Rambutnya yang membawa petaka,

warna kulit menyerupai iblis

Aku tidak sanggup menyebutkannya lagi

Tapi dia tak pernah membalas ucapan kasar mereka

Tunggu, apakah dia bisa berbicara?

Sebab tak ada satu manusia pun yang sudi berbincang dengannya

Hanya makian, sumpah serapah, dan kutukan kasar, pikirku.

3.

“Lalu, bagaimana dengan ayahnya?”

Aku hampir lupa bagian ini

Laki-laki bangsat itu menukar anaknya

dengan lima buah kecubung kepada bandar judi

Ya, dia hanya perlu mabok dan berhalusinasi

Begitulah yang ia kerjakan setiap hari sembari mengutuk

semenjak istrinya bunuh diri

4.

Ketika kegelapan mendatangi desa ini,

telah terjadi pembunuhan di hutan

Orang-orang menuduh Rapinzul yang menghabisi orang itu

Akibatnya, dia diusir dan hampir saja dibakar hidup-hidup

Dia berlari, berlari, dan berlari

Masuk ke hutan

Untungnya, penduduk desa ini takut memasuki hutan

Mereka berhenti mengejarnya

Semenjak itu aku tak pernah melihatnya

Aku kira itu terjadi sehari setelah kau pergi ke kota.

Seperti katamu,

“Manusia adalah sosok yang rumit.

Seringkali mereka tidak menyadari akibat perbuatannya.”

Ya, aku pikir iblis hampir dibuat pensiun oleh mereka.

“Tapi, bukankah kita juga manusia?”

Kau mengajukan pertanyaan yang sia-sia

Iblis itu telah merenggut jiwa teman kecilmu

Atau justru manusia di desa ini?

--

--